Selasa, 08 Maret 2016

Serunya Jadi Siswa SMK (1)

Hari ni aku disamperin beberapa siswa untuk ngobrol ringan. Saat ini mereka sedang menjalani masa-masa penting, tahun terakhir SMK. Aku jadi ingat obrolan dengan salah seorang teman yang juga guru SMK. Si teman saya ini dalah guru mata diklat produktif, yaitu mata diklat utama bagi siswa SMK. Bisa dibilang, dialah guru SMK yang sesungguhnya.

Waktu itu dia bertanya, "Sejak kapan ngajar di SMK?". Kubilang, "Tahun 2009". "Sebelumnya?". Wah dia kepo juga nih. Tapi aku jawab juga pertanyaannya, "Mengajar di MA". Maka dengan muka ceria penuh kebanggaan si teman saya itu berkata, "Seru kan ngajar di SMK"


Ah ya, sejujurnya harus kuakui mengajar di SMK itu seru. Semakin aku intens dengan mereka, siswa siswi SMK, semakin asyik. Salah satu alasanku mengatakan ngajar di SMK seru adalah karena jenjang pendidikan ini karakteristiknya unik. Jenjang ini adalah sekolah vokasi, atau sekolah kejuruan. Mereka dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja terampil yang siap pakai. Di sekolah mereka mendapatkan pelajaran produktif yang terdiri dari teori dan praktek dimana prakteknya lebih banyak dari pada teori. Selain itu mereka juga menjalani pendidikan sistim ganda dimana mereka belajar di dunia usaha dan dunia industri yang sesungguhnya minimal tiga bulan.

Peluang kerja bagi siswa lulusan SMK sangat besar. Sekolah bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri untuk membantu mendistribusikan lulusan agar terserap di dunia kerja. Meskipun demikian peluang mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga masih terbuka lebar.

Inilah kelebihan siswa SMK. Tetapi kelebihan ini sekaligus menjadi titik lemah bagi lulusan SMK itu sendiri. Pada umumnya mereka diliputi kebimbangan pada saat mereka berada di tingkat akhir masa belajar mereka. Terutama siswa yang memiliki kemampuan akademis cukup baik. Mereka seperti berada di persimpangan jalan: kuliah atau bekerja.

 to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar