Rabu, 09 Maret 2016

Hoax!!

Speechless. Benar benar kehilangan kata-kata ketika membaca pesan di grup WA tadi pagi. Salah seorang teman kuliah nge-share informasi tentang ditemukannya sertifikat pendidik atas nama seseorang yang ditemukan di jok bus jurusan Malang-Probolinggo.Pesan itu juga dilengkapi foto sertifikat si empunya. Ada himbauan untuk meneruskan pesan itu  ke grup lain.

Sebetulnya  pesan ini beberapa waktu yang lalu sudah pernah dikirimkan oleh seseorang di grup yang berbeda. Pesannya sama persis. Kelihatannya orang yang nge-share pesan memang hanya meneruskan dan melakukan pengeditan sama sekali. Aku tahu betapa besar perjuangan yang dilakukan seorang guru untuk mendapatkan sertifikat seperti itu. Aku tak bisa membayangkan betapa sedihnya orang yang kehilangan sertifikat ini. Dalam hati aku berdoa semoga sertifikat tersebut segera bertemu dengan pemiliknya.




Bukankah pesan ini sangat penting? Tapi aku tak meneruskan ke mana mana pesan itu. Bukan karena aku tidak peduli tapi karena aku berpikir bahwa tanpa akupun pesan itu sudah akan sampai ke mana-mana melalui orang lain.

Eloknya, beberapa setelah pesan itu terkirim, salah seorang teman kuliah yang lain segera mengklarifikasi dengan mengirimkan screenshoot percakapan yang membuatku kaget buka kepalang. Rupanya percakapan itu antara seseorang yang mengenal korban dengan korban. Dalam percakapan itu seseorang yang mengenal korban bertanya apakah sertifikat yang hilang sudah ditemukan. Korban menjawab bahwa, pesan itu adalah candaan teman korban. Katanya, salah seorang teman korban memotret sertifikat korban dan menuliskan pesan seolah-olah sertifikat itu hilang dalam sebuah perjalanan kemudian mengirimkannya dalam grup mereka. Setelah mengklarifikasi, korban meminta maaf karena sudah merepotkan banyak orang.

Inilah yang membuat aku kehabisan kata-kata. Kok bisa ya orang bertindak seceroboh itu. Bercanda katanya. Pelaku telah menghebohkan dunia seisinya dengan pesan bohong itu. Ohh mungkin pelaku ini tertawa riang sampai terjungkal jungkal setelah tahu bahan candaannya berhasil mengkadali dan menghebohkan banyak orang. Dan orag-orang yang merasa dipermainkan akan kecewa berat karena merasa dipermainkan.

Si pelaku bahagia, bagaimana dengan si korban. Korban di sini bukan lagi si empunya sertifikat melainkan sekian orang baik hati yang sangat peduli dengan kesusahan orang lain. Mereka akan kecewa dan kekecewaannya ini akan membekas dan mungkin mereka akan mengambil sikap : nggak lagi peduli dengan pesan pesan begituan karena takut menjadi korban keisengan.

Nah kalau suatu ketika ada orang yang benar-benar menghadapi kesulitan dan benar-benar membutuhkan bantuan bagaimana?

Lihatlah betapa kebenaran dan kebatilan itu menjadi sesuatu yang bercampur aduk sehingga setiap orang sulit membedakan. Betapa kejinya perilaku orang orang yang menciptakan kekacuan tersebut. Dia akan mempertanggungjawabkannya, dia akan menanggung porak porandanya kehidupan ini. Mari kita bertanya pada diri sendiri,apakah kita akan mengambil bagian dalam kekacauan itu? Bila anda tidak ingin berada dalam pusaran kejahatan itu, berhati hatilah. Jangan bertindak ceroboh. Jangan asal nge-share sebelum mengecek kebenaran pesan yang kita terima.

#mengingatkandirisendiri

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar