Jumat, 22 Februari 2013

Mengapa Harus Taat Aturan?




Kejadian hari ini mengingatkanku pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Saat itu aku adalah seorang pengajar di sebuah Madrasah Aliyah swasta. Hari itu aku duduk berhadapan dengan salah seorang siswa di ruang tamu sekolah. Dia menghadangku dan memaksa untuk “berbicara”  tentang sesuatu hal. Dari pantulan rona di wajahnya aku merasa bahwa siswa ini memendam kejengkelan yang super hebat.
“Saya mohon sekolah ini mempertimbangkan hukuman untuk  Khoirul, siswa kelas III IPS!” katanya dengan suara direndah-rendahkan.
“Kelas III IPS berarti teman satu kelasmu. Siswa yang mendapat hukuman adalah siswa yang melanggar tata tertib.  Pertimbangan seperti apa yang kamu maksud?”
Siswa yang disebutkan itu adalah siswa yang selalu terlambat. Sesuai dengan tata tertib yang berlaku siswa yang terlambat akan mendapat hukuman dari Sie Tatib.
“Saya mohon, Khoirul dibebaskan dari hukuman?”
“Mengapa? Semua siswa yang terlambat mendapatkan hukuman yang sama. Fungsi hukuman itu adalah menyadarkan mereka akan kesalahan yang  mereka lakukan”
“Untuk Khoirul saja bu, saya mohon dipertimbangkan”

Minggu, 10 Februari 2013

NATO




Lakukan apa yang anda katakan dan katakan apa yang anda lakukan. Kata-kata ini indah ya. Kalau diucapkan ada pertautan yang sangat cantik, enak didengar dan gampang nyantol  di kepala.  Tapi hemm sungguh sulit mendapatkan orang yang mampu mengamalkannya.
Idealnya setiap orang itu memang harus konsekuen dengan apa yang dia katakan. Ya seperti pada kata-kata bijak diatas itu.  Tetapi faktanya, ngomong itu jauh….jauh…. lebih mudah dari pada melakukannya. Maklum orang ngomong itu kan cuma modal mulut. Enteng. Tapi giliran harus melakukan apa yang dikatakan ampun deh sulitnya. Masalahnya untuk melakukan itu perlu keberanian, perlu energi, perlu tenaga, waktu dan seabreg modal lainnya.