Minggu, 20 Maret 2016

Perjalananku, Belajarku

Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke Malang naik sepeda motor. Awalnya terpikirkan naik travel yang berangkat jam 07.00. Sampai di lokasi pukul 09.00 sesuai dengan jam yang ditentukan di undangan. Yang jadi masalah pulangnya. Di undangan hanya disebutkan jam 09.00 - selesai. Tak bisa diprediksi jam berapa acara selesai sebelum menanyakannya pada panitia penyelenggara. Terpikir juga naik bus. Turun pemberhentian bus Kacuk kemudian naik angkot. Tapi angkotnya apa dan turun dimana juga tak tahu.

Sebelum memutuskan naik sepeda motor aku diskusi dulu dengan Ami. Sudah kuduga tak perlu membujuk Ami untuk ikut bersamaku. Nyantai saja dia terima tawaranku. Gampang! katanya ketika kusampaikan kekhawatiranku tentang lokasi yang belum kuketahui.

Pagi hari,jam 06.00 kami berangkat tanpa sarapan. Aku janji mengajaknya sarapan pagi di Nayamul, warung makan di jalan lintas Malang Blitar (Jalibar). Ami yang nyetir. Aku di boncengan belakang sambil hati kebat kebit karena Ami lumayan kencang nyetirnya.

Sepanjang perjalanan, aku duduk tenang di belakang, sambil mengulur kenangan. Naik sepeda motor berboncengan ini memang sudah menjadi kebiasaan kami. Dulu ketika anak-anak masih kecil, merekalah yang duduk di belakang boncengan dan aku yang nyetir. Bila perjalanan tak terlalu jauh mereka duduk didepanku. Aku menjalankan sepeda motor dengan kecepatan rendah. Sambil jalan aku mengajaknya berbicara agar tidak mengantuk. Bila perjalanan jauh, mereka duduk di belakang. Beberapa kali harus kutepuk kakinya untuk memastikan mereka tidak mengantuk.

Kali ini Ami kecil yang dulu duduk manis di boncengan sekarang mengambil alih peranku. Bangganya dibonceng anak gadis sendiri. Dadaku serasa meletup letup saking bangganya. Apalagi Ami nyetirnya jago. Meski kencang tapi tenang. Saat menyalip kendaraan di depannya, perhitungannya juga matang.

Menjelang sampai lokasi, Ami mengajariku bagaimana menggunakan GPS. Aku gaptek. Nggak nyadar kalau HPku bisa digunakan sebagai penunjuk jalan. Ami bilang aku harus mengikuti gambar segitiga biru yang akan menunjukkan kemana kami harus berjalan. Amazing. Rute perjalanan sudah ditunjukkan. Kita tinggal mengikuti rute itu. Aku mengarahkan Ami sambil berkali-kali mengungkapkan ketakjubanku. Maksih ya Amiiii yang sudah mengajariku menggunakan GPS.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar