Kalau direnung-renungkan, seringkali munculnya konflik kecil
berubah menjadi besar itu karena ada pihak-pihak yang tidak bisa menahan diri
untuk tidak mencampuri urusan orang lain. Boleh sih kita sebagai penonton menilai
orang lain, tapi kalau sampai masuk ranah ranah yang tidak seharusnya tentu itu
akan sangat berbahaya karena akan memicu permasalahan menjadi lebih besar lagi.
Misalnya ada dua orang berselisih paham. Sebutlah Dian dan
Amira. Karena galau menghadapi perseteruan itu Dian curhat ke sahabatnya, Rosy.
Namanya juga orang yang terlibat, tentu Dian curhatnya yang membenarkan
dirinya. Ya mana ada orang menyalahkan dirinya sendiri. Nah si Rosy ini
terpengaruh dengan curhatan Dian. Ia menilai Amira lah yang salah dalam
perselisihan ini. Selanjutnya Rosy melibatkan diri dalam konflik mereka berdua
dan memposisikan diri sebagai pembela Dian. Konflikpun meluas. Perseteruan Rosy
dengan Amira bisa jadi lebih hebat dari pada perseteruan Dian dan Amira. Selanjutnya konflik yang semula serupa bara menjadi kobaran api yang membakar ketiganya.