Selasa, 03 Mei 2016

Rejeki itu Memang Urusan-Nya


Aku mulai cemas. Diatas meja hanya teronggok tumpukan buku dan kertas tugas yang belum sempat kukoreksi. Tak kulihat benda berwarna toska yang kuharapkan ada disitu. Kulongokkan kepalaku ke laci meja yang gelap. Tak ada. Kurogoh ruang gelap itu dan aku berharap jemariku menyentuk benda itu. Tak ada.

"Ketemu bu?" tanya pak Nur yang tiba-tiba sudah nongol di belakangku.
Aku menggeleng. Kusenyumi dia meski hatiku teramat pedih. Sungkan juga menunjukkan rasa kecewa di depannya.

"Ya sudah pak, aku balik saja. Mudah mudahan ketemu di rumah" ucapku sambil tak lupa menyampaikan rasa terimakasih karena sudah merepotkannya.