Kamis, 27 Juni 2013

PeringatanMu, Sungguh Sangat Mengerikan.


Tiba-tiba aku merasa ada yang bergerak di telingaku. Antara sadar dan tidak kutepis sesuatu yang aku rasa hewan itu dengan tanganku. Aku seperti mendengar suara ngungngng menjauh dari telingaku. Akupun melanjutkan tidurku. Tapi hanya sebentar. Aku terganggu dengan suara mendengung di dalam telingaku. Seperti suara kepakan sayap. Suaranya begitu berat. Aku terloncat dari tidurku. Ada hewan yang masuk ke telingaku!

Kupukul-pukul sisi kanan kepalaku sampil menekuk kepala. Suara itu masih terdengar. Beberapa kali pendengaran kiriku dipenuhi suara kepakan sayap. Aduh mengerikan. Kumasukkan lidi kedalam lubang dalam telinga, berharap hewan itu keluar. Tak juga berhasil. Tak bisa dilakukan lebih dalam lagi. Lidi ini bisa merusak gendang telingaku. Pakai ujung bendel peniti. Kucari-cari peniti. Kubersihkan ujung bundelnya. Kukorek-korek telingaku dengan ujung bundel peniti itu. Yang keluar hanya kotoran-kotoran telinga yang berwarna kuning kecoklatan.

Aku benar-benar panik. Aku menjerit-jerit sambil mengoncang-goncangkan tubuh suamiku. Suamiku jadi ikutan mencari-cari hewan yang kuyakini masuk ke telingaku. Ia tak bisa melihat sesuatupun meskipun aku sudah mendekatkan lampu 50 watt di dekat telingaku.

Putus asa. Kepegang erat-erat kepalaku dengan berkali menyebut namaNya. Aku masih terus merasakan kepakan sayap di dalam telingaku. Kubayangkan seekor nyamuk terjebak dalam telingaku dan tidak bisa keluar. Apa yang terjadi kalau nyamuk itu masuk semakin dalam. Apa yang terjadi dengan telingaku yang Allah. Sesuatu yang buruk bisa saja terjadi.

Aku duduk dalam kebingungan. Tangan kiriku memegang cermin kecil. Kulihat bayanganku di dalam sana. Aku tak bisa melihat lubang telingaku. Bagaimana aku bisa mengeluarkan hewan itu bila aku tak bisa melihatnya. Aku tak bisa ya Allah. Pasrah aku melihat bayangan telingaku di dalam sana.

Tiba-tiba aku melihat sesuatu bergerak dari dalam lubang telingaku. Hewan kecil. Bukan nyamuk. Ia berjalan perlahan-;ahan dan setelah berada di luar liang telingaku ia terbang. Ya Alllah, puji syujur ke hadiratMu ya Allah. Aku menjerit kegirangan. Hewan kecil yang terjebak didalam telingaku sudah keluar atas kehendakNya. Allahu Akbar!

Kulihat jam menunjukkan pukul 01.25. Aku belum sholat Isya. Ya Allah, Engkau kirimkan hewan kecil itu untuk mengingatkan aku. Tapi sungguh, peringatanMu   sangat mengerikan.

Rabu, 26 Juni 2013

Liburan Tiba! Ngapain aja nih!


Saat menjalani rutinitas, rasanya jenuh. Pengennya segera  keluar dari rutinitas. Terus ngebayangin, gimana ya rasanya kalau bisa menikmati masa-masa santai, nggak dikejar-kejar deadline. Terbebas dari tugas. Bisa lebih lama memeluk guling. Bisa “slow motion”. Oh indahnya!!!

Tapi benerkah segitunya menjalani liburan. Ho.... ho.... nggak juga lo. Berdasarkan pengalaman nih, masa-masa liburan itu seringkali menjadi masa-masa zonk. Istilah paling pas (menurutku) untuk menggambarkan betapa tidak produktifnya massa-massa itu. Nyantai itu hanya hari pertama dan kedua saja. Setelah itu terasa deh garingnya. Nggak ada sesuatu yang berarti. Seluruh waktu habis didepan TV dan kegiatan yang nggak ada manfaatnya.
Pernah juga sih sebelum liburan sudah membayangkan mau melakukan ini melakukan itu. Tapi pas liburan semua rencana menguap begitu saja. Begitu masa liburan habis,  ketahuan deh semua target zonk.