Nada khas pesan
singkat terdengar begitu aku masuk
kamar. Setelah keypad unlock, ada empat pesan singkat belum terbaca. Pesan paling
atas, dari Ami. Minta diantarkan baju olahraganya yang ketinggalan.
Uh… anak ini. Padahal saat berpapasan di kamar depan tadi aku sudah
mengingatkannya. Tetap saja kelupaan.
Tak ada waktu
untuk berpikir panjang. Segera kucari baju olahraga berwarna hitam dengan
kombinasi kuning itu, kumasukkan dalam tas kresek kecil, ambil helm dan
mengeluarkan sepeda motor dari peraduannya. Kulirik jam dinding, jarumnya
menunjukkan pukul enam lebih lima menit. Masih ada waktu. Sekolah Ami masuk jam
enam lebih empat puluh lima menit. Setidaknya aku butuh waktu duapuluh sampai
tigapuluh menit untuk sampai di sana.