Minggu, 24 Desember 2017

Reuni Bikin Sensi



Hari ini ada acara reunian. Reuni keluarga besar Bani Haji Toyib. Sebetulnya saya tidak seberapa paham juga bagaimana saya bisa menjadi anggota klan ini. Urutannya terlalu jauuuhhh dan rumit untuk dipahami. 

Konon kakeknya kakeknya kakeknya kakeknya .... kakek saya itu mempunyai tiga istri. Kakek saya keturunan dari instri pertaman. Nenek saya keturunan dari istri ke dua. Wah rumit deh pokoknya. Ah sudahlah diikuti saja.

Sudah beberapakali sih saya mengikuti acara reuni ini. Saya menikmati saja ketika beberapa orang tua menyalami saya sambil bertanya, kamu cucunya mbah Joyo Prawiro Sibun ya. Kalau sudah begitu, biasanya saya cengar cengir saja sambil mengangguk senang. Saya tidak bisa mengingat kakek saya karena kakek saya meninggal sebelum saya lahir. Tetapi jujur saya bangga dengan kakek saya karena saya selalu mendapat kesan baik tentang kakek saya dari saudara saudara itu. 

Nah reuni kali ini, seperti biasa kami bertemu dengan saudara saudara dari berbagai penjuru. Momennya tepat sih, pas liburan sekolah. Jadi sekalian berlibur sekalian memperkenalkan anak menantu cucu cicit kepada saudara saudaranya. Yang hadir menjacapai tigaratus lima puluh jiwa. Jumlah yang lumayan besar, mesti tentu saja lebih banyak yang tidak datang. 

Acara berjalan lancar. Pembacaan kitab suci, Ucapan selamat datang dari tuan rumah, pembacaan silsilah, tahlil bersama dan tausiyah. Yang paling mantap tausiyahnya. Pemberi tausiyah dari peserta reuni juga. Artinya keturunan Bani Haji Toyib juga. Saya sempatkan untuk menuliskan disini beberapa point pentingnya. 

Reuni itu bisa menjadi hal positif dan juga bisa menjadi hal negatif. Agar menjadi hal yang positif harus diingat beberapa hal penting diantaranya:


  1. jangan membicarakan banyaknya harta yang kita miliki 
  2. jangan membicarakan tingginya kedudukan kita 
  3. jangan membicarakan kesuksesan anak cucu kita 
  4. jagalah pandangan ketika kita bersalaman. Jangan sampai tangannya bersalaman tetapi berbicara dengan orang yang diseberang sana. 

Mengapa? Karena hal hal diatas itu menyebalkan. Nah. Jleb kan. 
Masalahnya karena keadaan orang yang kita ajak bercerita itu belum tentu sama seperti keadaan kita. Dan tanpa kita sadari hal hal semacam itu sama saja dengan merendahkan orang lain. 

Reuni memang menjadi masalah tersendiri. Beberapa kali menghadiri acara reuni saya sering melihat "keanehan".  Sehingga suatu ketika saya pernah bertanya dalam hati, sebetulnya inti dari reuni itu apa sih? Dan ketika saya tidak mendapatkan jawaban yang tepat dan tidak nyaman berada dalam komunitas tersebut, saya mulai menarik diri.  

Tidak semua acara reuni begitu sih. Maka saya tinggal memilih saja di mana reuni yang membuat saya nyaman dan mencerahkan pikiran saya. 




Minggu, 16 Juli 2017

Kopi


Wahai penyuka kopi, baik suka banget maupun yang suka aja, tahukah Anda bagaimana proses biji kopi menjadi minuman nikmat yang siap Anda seruput.

Minggu, 25 Juni 2017

Kembali Fitri


Perang mengalahkan hawa nafsu adalah perjuangan yang lebih berat dari pada memerangi musuh, sekuat apapun musuh itu. 
Itulah note yang menarik dari khotbah hari raya idul fitri dari masjid Al Muhajirin pagi ini. 

Rabu, 14 Juni 2017

Lagi-lagi Karena Status

Tak bisa berkata satu patahpun untuk beberapa saat lamanya. Tiba-tiba saat mengecek beranda ada tulisan netizen yang membahas permintaan maaf pengguna medsos. Kepo-lah jadinya. 

Minggu, 11 Juni 2017

Guruku


AKIBAT DURHAKA KEPADA GURU

Salah satu penyebab sulitnyarezeki adalah Durhaka kepadaGuru.
Sedikit kisah di Tarim ada seorang Murid yang durhaka kepada Gurunya, .

Hari Keenambelas


Tiba tiba sudah sampai di hari keenambelas. Nanti malam sudah malam nuzulul Qur'an. Ibarat orang melakukan perjalanan, jarak tempuh tinggal separoh lagi. Tubuh sudah mulai adaptasi dengan suasana lapar. Bacaan qur'an juga sudah melewati masa jenuh karena menghadapi surat surat yang panjang. 

Sabtu, 10 Juni 2017

Deadline oh...


Gabungan kata yang selalu membuat dada terasa sesak adalah : dead line. Ini semacam monster yang menakutkan. Membuat detak jantung berpacu, keringat dingin keluar dan bagi sementara orang bisa membuat otak tidak berfungsi normal.

Minggu, 04 Juni 2017

Hanya Seandainya

Beberapa hari ini membuka gurusiana.com sulitnya minta ampun. Dalam hati saya bertanya-tanya. Apakah hal itu karena blog guru ini sedang diburu banyak orang, sedang dalam perbaikan atau mungkin perangkat saya yang bermasalah. Ya sudahlah. Kan masih ada rumah yang lain. Di sini saja, di rumah sendiri. 

Ha...ha... kalau di sana kn tempat kos. Kos yang tidak usah bayar. Enaknya. 

Istana gebang

Sabtu, 03 Juni 2017

Ayo Mondok

Cek in pondok romadlon

Tidak semua hal sesuai dengan yang kita inginkan. Tidak semua keadaan seperti yang kita harapkan. Penderitaan kita rasakan ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan kita. Sakitnya tuh disini. 

Malas lagi

Hari ini kembali belajar. Lagi lagi ah lagi lagi penyesalan selalu datang kemudian.

Hari ini sudah niatan membeli daging dan mengantarkan ke pengorder. Niatnya dibelikan pagi pagi saja sebelum melakukan aktifitas lain. Niatnya! Tetapi kemudian ada yang mengusik, kenapa buru buru. Bukankah hari masih pagi. Bukankah bisa dilakukan agak siang menjelang berangkat kerja. Kan tinggal datang, ditimbangin, dikresekin terus diantar ke pemesan. Beres kan.

Iya, kalau semuanya berjalan normal. Al hasil, ketika matahari sudak beranjak, mesti masih dibalut rasa malas, saya berangkat menuju rumah bapak si pemilik usaha pemotongan ayam. Sampai di sana kiosnya sepi. Sudah begitu saya panggil panggil gak ada sahutan. Agak lama sampai datang seseorang berbaik hati menolong memanggilkan bapaknya di belakang sana.

Wah bu, ayamnya tinggal satu. Tunggu ya masih disembelih. Olala. Masih harus menunggu beberapa waktu lamanya. Kalau saja saya datang lebih awal, mungkin saya mendapat pelayanan yang lebih cepat. Tidak harus menunggu.

Ini hanya soal mengelola rasa malas

Rabu, 17 Mei 2017

Kehilangan Itu Menyakitkan


Ide sudah ada di kepala. Bahkan, beberapa kalimat penting sudah berjajar rapi siap dituangkan. Tetapi raa malas muncul. Nanti sajalah. Srbentr lagi. Nyantai dulu. Malas buka tab. Ngantuk. Akhirnya tulsan itu tidak pernah ada. 

Ketika kesempatan sudah ada. Tab sudah ditangan. Jari jari sudah siap di atas keypad, ide itu hilang tak berbekas. 
Kalau sudah begitu, tinggalah penyesalan yang tak berguna. Seringkali rasa malas itu merusak segalanya. Ah bukan hanya seringkali tetapi selalu. Rasa malas membuat saya sering menunda pekerjaan dan kehilangan berbagai kesempatan. 

Ketika kesadaran datang, saya seperti orang waras. Membuat list pekerjaan dan tugas tugas yang harus saya selesaikan. Tetapi bila rasa malas datang list yang sebegitu banyak terabaikan. Saya seperti orang yang tidak punya  beban, tidak punya tugas yang harus dikerjakan. Benar benar free. Maka peganglah HP. Cek wa, cek notifikasi FB. Baca komentar dan status yang berseliweran. Membaca berita apa saja. Bukankah semua itu hanya layak dikerjakan oleh mereka yang sudah tak punya beban? Nah masalah akan muncul pada saat saya harus berhadapan dengan deadline.  

Menurut saya, perjuangan paling berat adalah melawan rasa malas. Rasa malas itu seperti kekuatan yang sangat besar dan sulit dikalahkan. Saya harus memiliki energi yang lebih besar untuk melawannya. Celakanya kedua kekuatan itu ada di dalam diri saya. 

Apakah anda setuju?

Sabtu, 18 Maret 2017

Diklat Serasa Camping


Selama dua bulan kedepan saya akan tinggal di rumah asing untuk mengikuti kegiatan in service training dalam program keahlian ganda. Kegiatan seperti ini bukan pertama kali bagi saya. Tetapi yang istimewa dari kegiatan yang saat ini saya ikuti adalah tempat dan lama belajarnya. Saya dan peserta lain yang berjumlah empatbelas orang belajar di sekolah menengah kejuruan dan penginapannya di rumah penduduk alias kos. Kegiatan ini adalah kegiatan terlama yang pernah saya ikuti, dua bulan. 

Minggu, 05 Maret 2017

Unesa, I am coming


Kurasa hari ini aku agak kurang beruntung. Persiapanku sedikit kacau. Aku akan melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta selama kurang lebih lima sampai enam jam. Kereta berangkat jam 05.12 pagi hari. Aku bangun cukup pagi sebetulnya, tapi gerakanku lambat sekali. Apa yang akan ku bawa sudah kumasukkan ke dalam tas. Netbook, charger netbook, tablet, karcis, jaket, dompet dan lain sebagainya. Tinggal hp yang masih harus diisi. Sengaja kuiisi baterei hp di dekat tas agar tidak lupa.

Kamis, 16 Februari 2017

Nol atau Satu


Mendapat kiriman video dari seorang teman. Melihat video itu membuatku tercenung beberapa saat lamanya. Tentang niat. Innamal a’malu binniat. Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.

Mau lihat videonya disini

Rabu, 01 Februari 2017

Masalah atau Tantangan

Ini tentang keberanian. Kalau dibilang nekat ya memang nekat. Tapi mengingat tak ada yang tak mungkin bila kita mau belajar, maka dengan bismillah aku mengambil tantangan ini. Lagi pula aku dikelilingi oleh banyak mentor yang tidak pelit ilmu. Aku berada di lingkungan yang menyediakan semua fasilitas itu. Aku melihat banyak orang berhasil mempelajarinya meski latar belakang mereka sangat berseberangan.

Apaan sih? Mengajar mapel berbau simulasi digital, mengenal, mempelajari dan menerapkan kecanggihan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

Oke. Materi materi awal, yang merupakan materi dasar office sukses. Materi berikutnya mulai deh gagap gagap sedikit. Menerapkan mesin pelacak, media penyimpanan online dan fasilitas fasilitas berbasis online. Tidak bisa hanya dengan membca. Pemahaman tak akan utuh tanpa praktek. Gagap akan terpelihara bila persiapan tidak dilakukan dengan matang. Perjuanganpun dimulai. Bertanya ke sana ke mari, browsing sampai lecek, baca berbagai sumber dan sedikit sedikit gagap teratasi.

Ibarat sebuah perjalanan, semakin jauh semakin menanjak. Oh no! Bukan hanya tanjakan ringan tetapi tanjakan tajam dan sangat licin.

Kelas maya ini bernama edmodo. Jejaring sosial dalam dunia pendidikan.

Rabu, 25 Januari 2017

Belajar Scan Berkas


Ikatlah ilmu dengan menulisnya.
Selalu ada ilmu baru dalam setiap masalah yang kita hadapi. Setelah kesulitan ada kemudahan. Jadi berbahagialah bila kita menghadapi masalah. Khusnudzon saja, akan ada ilmu baru yang akan kita pelajari.

Kali ini masih ada hubungannya dengan IT. Dunia yang satu ini memang seperti sumur ilmu yang tak ada habisnya. Subhanalloh.

Selasa, 17 Januari 2017

Mudah Itu Ternyata MilikNya

Pernahkah kalian, dalam satu fase kehidupan kalian, merasa ringan dalam menjalankan ibadah? Seperti yang sering kita dengar dari berbagai tauziah, terutama tentang kisah para alim. Sholat sepanjang malam. Dzikir khusuk. Hobi bersedekah, tadarus di berbagai kesempatan. Pernahkah? Faktanya yang seperti itu memang ada. 

Minggu, 15 Januari 2017

Indahnya Harmoni

Bermula dari tawaran Ilham untuk mengikuti grup khataman Qur'an. One Week One Juz. Sebuah program membaca Al Quran rame-rame. Setiap orang mendapat jatah menyelesaikan satu juz dalam satu minggu. Karena anggotanya 30 orang maka dalam satu minggu khatamlah bacaan 30 juz. 

Aku sudah ikut grup semacam itu, jadi aku hanya menyimak dan tidak merespon. Tampaknya ada yang masih asing dengan grup seperti itu, maka muncullah dialog yang menanyakan tentang grup itu. Grup yang ditawarkan Ilham itu adalah grup di luar komunitas. Entah siapa yang mulai tiba tiba ada yang mengusulkan membuat grup seperti itu untuk anak anak komunitas. Usulan ini segera mendapat sambutan dari yang lain. Nah kali ini aku meresponnya. Yah semacam memberikan testimoni tentang keikutsertaanku di grup serupa. 

Jangan Marah

"Kenapa sih suka sekali membagi berita berita "panas" yang memicu pertentangan?" Itu pertanyaanku kepada seorang sahabat. Tak kusangka, wajahnya langsung memerah. Tarikan napasnya semakin cepat.
"Itu adalah pilihan! Ini yang bisa kulakukan untuk agamaku!" nadanya langsung meninggi.
Aku diam. Tak ada sedikit pun niatan untuk meneruskan perbincangan. Jawaban itu membuatku tercenung beberapa hari lamanya.
Iya juga. Pilihan. Setiap orang memang berhak menentukan pilihan, dan di setiap pilihan memang ada resiko yang harus diambil.

Selasa, 10 Januari 2017

Antriiii

Hari ini, sembari mengalihkan rasa sakit aku buka beranda. Sekilas hanya tentang status orang yang penting bagi mereka dan tidak bagiku. Ha...ha... Yah maksudnya sudah lewatin aja. Gak usah dikepoin. Ada juga video yg sengaja ditag seseorang. Biasanya tag-tag an seperti ini mengandung sesuatu yang unik. Kalau tidak manfaatnya ya karena kelucuannya.

Selasa, 03 Januari 2017

Bagaimana Cara Anda Bersyukur?

Tiba tiba ingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Duluuuuu sekali. Saat itu aku melakuka perjalanan dengan naik kereta. Saat itu masih cara lama. Naiknya berebut, tempat duduk pakai sistem siapa cepat dia dapat, banyak penjaja asongan yang cara jualnya maksa dan banyak peminta minta.

Macet

Menyebalkan memang. Setiap kali kesempatan ada, kondisi ok, waktu luang buat nulis, tiba tiba ide itu raib..ib...ib. padahal beberapa waktu yang lalu, ah masih tadi pagi juga, ide itu berputar putar di kepalaku. Terbayang sudah bagaimana hebohnya tulisan yang bakal lahir dengan ide itu. Beberapa kalimat awal bahkan sudah kurekam di benakku.

Tapi yah begitulah. Sayang beribu sayang munculnya ide itu di saat yang kurang tepat. Gimana mau tepat, munculnya ide itu saat aku sibuk oleh pekerjaan dapur. Tanganku umek dengan gelas piring di bawah kucuran air kran. Hu... aku pas cuci piring. Bagaimana mungkin aku meninggalkannya. tidak mungkin!

Dan, sekarang saat aku tidak nganggur, duduk manis menunggu suami antri di bank, tab sudah terbuka jari jari sudah siap mengetuts tak ada satupun ide yang mampir di otakku. Kemacetan yang super parah. Lebih parah dari macetnya jakarta.

Tuhan, aku harus menulis apa?