Minggu, 15 Januari 2017

Jangan Marah

"Kenapa sih suka sekali membagi berita berita "panas" yang memicu pertentangan?" Itu pertanyaanku kepada seorang sahabat. Tak kusangka, wajahnya langsung memerah. Tarikan napasnya semakin cepat.
"Itu adalah pilihan! Ini yang bisa kulakukan untuk agamaku!" nadanya langsung meninggi.
Aku diam. Tak ada sedikit pun niatan untuk meneruskan perbincangan. Jawaban itu membuatku tercenung beberapa hari lamanya.
Iya juga. Pilihan. Setiap orang memang berhak menentukan pilihan, dan di setiap pilihan memang ada resiko yang harus diambil.



Akhir akhir ini, suhu semakin meningkat. Perang berita di mana mana. Saling melempar hujatan, saling melempar argumen dan saling memaparkan fakta-fakta untuk menguatkan sikap mereka. Gaduh dimana mana. Gaduh dalam kemarahan.

Jangan Marah. Itu pesan rasululloh. Mengapa kita tidak boleh marah, karena marah itu membuat perasaan tidak enak, tidak nyaman, tidak tenang. Marah itu membuat semua orang terlihat bodoh. Marah itu tanpa kita sadari membuat kita merasa paling benar. Pada puncaknya apapun kita lakukan untuk membuktikan bahwa kita benar. Marah juga mengaburkan antara benar dan salah.

Marah itu mengacaukan semuanya. Marah itu membuat kita berada pada suatu tempat yang sangat bising. Tak ada suara yang terdengar jelas. Orang yang dihatinya tersimpan marah, hatinya tidak akan tenang. Berdasarkan pengalaman pribadi, saat hati tidak tenang, sholatpun tidak bisa khusuk. Jarak antara kita dengan sang pencipta semakin jauh.

Maka, biarlah kita berjalan dengan pilihan masing masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar