Sabtu, 10 Juni 2017

Deadline oh...


Gabungan kata yang selalu membuat dada terasa sesak adalah : dead line. Ini semacam monster yang menakutkan. Membuat detak jantung berpacu, keringat dingin keluar dan bagi sementara orang bisa membuat otak tidak berfungsi normal.



Setiap proses akan berakhir disini, di garis mati atau batas akhir. Setiap pekerjaan dituntut batas waktu untuk penyelesaiannya. Bagi yang melakukan pekerjaan, batas akhir ini memjadi penentu hasil.

Ini seperti ketika ketika menghadapi soal yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Begitu waktu habis, alat tulis diletakkan dan pekerjaan harus diakhiri. Sesaat kemudian dilakukan penilaian dan kita dihadapkan pada hasil akhir. Hasil akhir itu merepresentasikan kualitas kita.

Masalahnya, apa yang kita lakukan sepanjang waktu berjalan sampai batas akhir? Apakah kita berpikir keras dan berusaha mengerjakan soal dengan mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki, atau kita lengah dan mengabaikannya?

Menyelesaikan pekerjaan itu bisa dianalogikan dengan mengerjakan soal saat menghadapi ujian. Ketika kita mengambil sebuah tanggungjawab untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan kita sering lengah. Saat waktu tersedia untuk mengerjakan pekerjaan utama kita, kita justru mengerjakan hal-hal lain yang tidak perlu. Main game, nge-medsos dan hal-hal lain yang menguras waktu dan energi tetapi tidak memberikan kontribusi berarti untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Nah ketika kita sampai pada batas waktu yang ditentukan untuk mengakhiri pekerjaan itu, kita kelabakan. Kita merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikannya, menggerutu panjang lebar, menyalahkan sistim bahkan orang lain.

Tanpa kesadaran diri kejadian seperti ini akan berulang dan merugikan diri sendiri. Hasil yang kita berikan bukanlah hasil akhir yang terbaik. Kepercayaan orang terhadap kemampuan  kita akan berkurang atau bahkan hilang. Apalah artinya kita tanpa kepercayaan dari orang lain.

Jadi, ayolah... maksimalkan kerja, efektifkan waktu sebelum deadline benar benar membunuh kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar