Minggu, 30 Oktober 2016

Jadilah Virus Positif

Sepanjang pengalamanku selama kurang lebih duapuluh dua tahun menjalani profesi sebagai guru, energi itu bisa ditularkan. Kalau aku masuk kelas dengan full energi, murid muridku akan berenergi juga. Kalau aku masuk kelas dengan suara nyaring, berjalan dari satu bangku ke bangku yang lain, memberi pertanyaan dengan tempo yang cepat, nada bicara yang berirama, anak anak juga akan mengikutinya. Mereka juga aktif. Ada yang bertanya, ada yang berebut maju ke depan untuk mengerjakan soal dan lain sebagainya.


Sebaliknya kalau aku.sedang letoy, tidak bersemangat anak anak juga cenderung pasif, mengantuk, nyandar atau bahkan ndlosor (malas beut)

Jadi kesimpulanku energi itu menular. Energi positif atau energi negatif, keduanya dapat ditularkan.

Jadi kalau kita ingin mengubah suatu keadaan, maka kita bisa melakukan dengan cara ini, menularkan energi.

Dalam kehidupan ini kita juga sering menemui teman atau lawan bicara yang bisa membuat kita ikut bergairah. Nggak tahu kenapa, bicara dengannya kita jadi bersemangat, terinspirasi, ingin melakukan sesuatu yang baru dan lain sebagainya. Biasanya kalau kita mendengarkan seorang motivator sedang berbicara, semangat kita juga ikut tergugah. Tapi sebaliknya juga, kalau kita berteman dengan orang yang selalu mengeluh, mengumpat, menggosip atau sejenisnya kita juga ikut ikutan tidak bersemangat. Terlalu sering mendengarkan pembicaraan seperti itu akan merusak mental kita tanpa kita sadari.

Maka cara yang mudah menyelamatkan diri dan memelihara semangat hidup adalah bergaul dengan orang-orang yang penuh semangat, full energi positif. Itulah cara kita nge-charge energi kita, menjadikan hidup kita lebih baik. Dan jangan lupa, kita harus menularkan energi positif yang kita miliki untuk menebar kebaikan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar