Minggu, 21 Oktober 2012

Jatah Gagal, bisa berubah lo




 gambar diambil dari
Masih ingat kata-kata Mario Teguh yang dikutip sahabatku,  arin ? Setiap orang punya jatah gagal. Jatah gagal itu harus dihabiskan untuk mendapatkan kesuksesan. Semakin cepat jatah gagal itu habis akan semakin cepat pula kita ketemu sukses.
Lalu berapa banyak sih jatah gagal kita? Lebih banyak dari orang lain atau lebih sedikit.  Itu rahasia. Bisa jadi banyak sehingga kita merasa sudah melampaui banyak kegagalan, eh.. suksesnya belum juga nongol. Tapi bisa jadi sedikit. Baru gagal tiga empat kali sukses sudah menampakkan batang hidungnya. 
Iya sih kita memang tidak tahu pastinya, berapa jatah gagal kita. Tetapi ternyata jatah gagal itu bisa berubah lo. Maksudnya?  Ya berubah!! Artinya jatah gagal itu bisa bertambah dan juga bisa berkurang.  Anggaplah kita punya 50 jatah gagal. Angka 50 itu bisa bertambah menjadi 60, yang itu artinya kita harus mengalami kegagalan 120% dari jatah gagal kita. Tetapi sebalik angka 50 itu bisa tereduksi menjadi 40. Artinya kita dapat diskon 20% sehingga kegagalan yang kita alami tinggal 80%.
Asyik… asyik. Untuk yang sudah bosen gagal, ini berita gembira. Terus permasalahannya, gimana caranya mereduksi jatah gagal itu?? Simak baik-baik ya. Hanya ada satu kata sakti yang bisa mereduksi jatah gagal kita, yaitu: Belajar!.
Dengan belajar secara intensif, jatah gagal itu akan tereduksi. Semakin intensif belajar kita semakin banyak jatah gagal yang akan direduksi. Sebaliknya bila kita mengabaikan kata sakti,  jatah gagal kita bisa-bisa akan bertambah dan memperpanjang jarak antara posisi kita saat ini dengan kesuksesan kita di masa yang akan datang.
Masih ingat kan pepatah bijak ini: Pengalaman (gagal) adalah guru terbaik. Ia akan memberikan  ilmu tentang “bagaimana menjadi tidak gagal” di kesempatan yang akan datang. Kalau kita ceroboh, tidak cermat dan tidak mengenali ilmu itu dengan baik (karena tidak belajar darinya) maka jatah gagal kita akan bertambah. Sebaliknya, bila saat menghadapi kegagalan kita cermat dan mengenali ilmu “bagaimana menjadi tidak gagal lagi” maka jatah gagal kita akan berkurang. Semakin banyak ilmu yang kita peroleh dari pengalaman gagal itu, maka akan semakin besar jumlah jatah gagal kita yang tereduksi.
Maka, kata sakti : Belajar, itu sangat penting dan sangat menentukan jumlah jatah gagal kita yang tersisa.
Maka, janganlah menghadapi ujian tanpa persiapan. Maka janganlah mengerjakan soal ujian asal asalan, yang penting selesai. Setelah   ujian,  janganlah kita mengibas-ngibaskan tangan dan menggumamkan kata, selesai.  Dan, bila pengumuman tiba dan ternyata kita nggak lulus, jangan berputus asa. Sesegera mungkin harus dilakukan evaluasi. Pertama tentang persiapan yang kita lakukan. Sudahkah persiapan kita maksimal? Belum. Maksimalkan persiapan!!. Kedua tentang proses. Hal apakah yang menjadi kendala dalam proses? Identifikasi semua kendala dan cari solusinya.
Semua orang dihadapkan pada ujian. Bermacam-macam ujian.  Dan semua orang pernah mengalami kegagalan. Diantara orang-orang yang gagal itu, ada yang belajar tentang: “bagaimana menjadi tidak gagal di kesempatan yang akan datang”, ada yang mengacuhkannya begitu saja. Siapa diantara keduanya yang memperpendek jarak antara  gagal-sukses?  Tentu orang yang belajar!!

  

6 komentar:

  1. waw..inspiratif seali bu tulisanya. banyak manusia jaman sekarang yg belum bisa mensikapi kegagalan itu secara dewasa, banyak juga yang mengkaitkan kegagalan dengan taqdir. Banyak juga yg pasrah tertimpa tangga yg bernama kegagalan.. waw ternyata kegagalan bisa tereduksi dg belajar, apapun pelajaran yg bisa kita dapat, utamanya pelajaran kehidupan yg riil. banyak di antara kita yang masih menganggap ketidak sesuaian angan dan realita adalah sebuah kegagalan.. padahal ketidak sesuaian itu adalah tangga untuk menuju kesuksesan sesuai angan. yups " kegagalan akan tereduksi dg belajar " setuju banget..

    BalasHapus
  2. Terimakasih dah meninggalkan jejak di sini Pak Gusti.
    Belajar adalah kebutuhan kita, dimana saja dan kapan saja

    BalasHapus
  3. Luar Biasa...!!!
    Tulisan panjenengan benar2 membangkitkan semangat saya bu untuk terus berusaha dan berusaha ketika kegagalan datang menghampiri diri saya...
    Terimakasih banyak bu... sampun di tag k fb saya...^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama Addin, semoga bermanfaat untuk kita semua

      Hapus