Alhamdulillah, berakhir juga pekan jadulnya. Mulai besok
kembali pada pemberlakuan seragam sekolah seperti biasa. Ah selama seminggu
menjalani instruksi memakai pakaian jadul dada ini terasa sesak.

Ah pokoknya terlalu banyak pemandangan menyeramkan di
sekolah. Konsep jadulan memang belum punya pakem. Setiap orang mempersepsi “jadulan”
dengan caranya sendiri. Banyak diantara mereka yang tampil cantik dengan
kejadulannya, mengingatkanku pada jaman puluhan tahun silam. Tapi tak sedikit
pula yang jadulannya “amburadul”.
Kelihatannya sederhana. Hanya soal busana. Tapi faktanya
sungguh sangat mengganggu. Bagaimanapun ke-amburadulan itu merusak konsentrasi
siswa lain. Mungkin perlu dipikirkan dan dikaji lebih lanjut esensi kegiatan
jadulan, terutama bila diterapkan di sekolah. Kebijakan ini tentu didasari oleh
tujuan yang sangat mulia. Dan setelah sekian lama, tampaknya perlu dievaluasi
apakah tujuan itu sudah tercapai dan seberapa jauhkah ekses negatif dari
kebijakan ini. Memang sih, tidak bisa terburu buru mengklaim bahwa aturan ini
salah, tetapi bukan berarti pula aturan ini tak perlu pengkajian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar