Selasa, 19 Agustus 2014

Pahitnya buah Pare



tumis pare
Buah pare itu kalau dilihat dari bentuk luarnya nggak modis banget. Kulitnya mbregidil tak beraturan menyerupai bisul. Rasanya konon juga sangat pahit.

Maka ketika suamiku memperkenalkan tanaman berdaun menjari itu sebagai pare, aku nggak ngeh banget. Biarpun aku belum pernah ngrrasain tapi melihat tampilan fisiknya saja sudah hilang selera.

Tanaman itu ditanam di dekat pintu keluar. Si pare tumbuh dengan suburnya. Dibanding tanaman lain ia juga lebih cepat berbuah. Dahannya nlolor ke mana mana sampai keluar pagar.

"Asyik ada pare!"
Itu komentar tetanggaku yang rupanya suka makan pare.
Syukurlah ada yang doyan, pikirku. Dari pada repot memanfaatkan. Akhirnya kami sepakat buah diluar pagar dia yang olah. Sedang yang didalam pagar bagianku.

Buah pertama, dipeloyotin sja sampai berwarga kuning. Buah kedua dipetik tapi dibiarkan ngendon di dalam kulkas selama berhari hari. Akhirnya nggak tega juga. Maka mulailah cari resep olahan pare.

Lupa nemu dimana, tapi masaknya mirip dengan membuat tumis daun pepaya. Perlakuan terhadap pare sebelum dimasak diremas remas dengan garam (mungkin untuk menghilangkan rasa pahitnya). Sedang pada bumbu halusnya ditambahkan jahe dan kunyit juga ditambahkan teri.

Nggak sampai sepuluh menit masakan itu jadi. Setelah dicicipi ternyata........... Nikmat sekali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar