Rabu, 30 April 2014

Semua Tinggal Bagaimana Cara Anda Menggunakan

Suatu ketika saat seorang teman minta ijin mengcopy beberapa  file   dan kukatakan padanya: Ok aku kirimkan filenya lewat obrolan di FB ya! wajah mereka langsung berubah menjadi masam. FB lagi... FB lagi.

Begitulah, tidak sedikit orang yang menjauhi FB karena merasa neg dengan sosmed ini. Mereka beranggapan bahwa sosmed hanya sebagai sarana untuk curcol, up date status alay, mengumpat, menebar fitnah dan lain sebagainya. Munculnya masalah yang bersumber dari FB menguatkan anggapan miring mereka tentang sosmed.

Menurutku sih nggak bisa diklaim begitu rupa ya. Bahwa sebagian besar pengguna sosmed memanfaatkannya untuk curcol dan mengumpat memang aku akui. Tetapi aku rasa kita tidak harus ikut-ikutan seperti mereka. Banyak kok orang-orang yang memanfaatkan sosmed untuk hal-hal positif.

Para pengguna sosmed yang memiliki kesamaan minat membentuk grup, baik grup terbuka maupun grup tertutup. Masuk dalam grup yang mewadahi minat kita sangat menyenangkan. Di sana kita bisa berbagi ilmu.

Misalnya nih, aku sebagai guru kimia masuk menjadi anggota grup "Guru Kimia". Dalam grup itu aku bisa terlibat dalam diskusi atau cukup sebagai penyimak saja. Biarpun hanya sebagai penyimak tapi ilmunya dapat banget lo. Apa lagi kalau topik diskusinya sesuatu yang penting dan melibatkan pakar-pakar di bidangnya. Wah.... seperti berada di ruang seminar yang dihadiri oleh para pakar. Dengan menyimak diskusi mereka, aku yang semula tidak tahu jadi tahu. Apa lagi kalau bisa terlibat, wah seru sekali.

Pernah nih, waktu aku mendapat soal yang sulit dan aku share dalam grup itu. Kemudian ditanggapi oleh anggota-anggota lain. Kami saling melempar pertanyaan, melempar pendapat, berargumentasi sampai akhirnya kami mendapatkan jawabannya. Ini sungguh luar biasa. Belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Seperti berada dalam sebuah forum ilmiah yang keren dan berbincang dengan orang hebat.

Aku juga menjadi anggota grup belajar merajut. Sebuah grup yang mewadahi kelompok orang-orang yang mempunyai hobi merajut. Ini juga tidak kalah seru. Anggota-anggota grup ini berlomba men-share karya mereka yang membuat anggota lain ngiler abis. Pengen membuat karya yang sama. Anggota-anggota grup ini juga saling berbagi ilmu, sehingga anggota yang sangat awam sekalipun menjadi bisa. Anggota-anggota yang sudah mahir menjadi mentor bagi anggota-anggota yang masih mulai belajar. Dan semua itu gratis. Bahkan kalau mau dilanjut untuk bisnis sekalipun sangat terbuka lebar karena beberapa anggota yang terlibat didalamnya memang pelaku bisnis.

Nah jadi kalau orang beranggapan pengguna sosmed itu orang-orang yang kurang kerjaan, menurutku kok nggak seratus persen bener ya. Semua tergantung dari bagaimana cara kita menggunakannya. Kalau mau menggunakannya untuk hal-hal positif sangat terbuka lebar kok. Pinter-pinter saja menggunakannya.

Ibarat pisau, kalau mau digunakan  mengiris daging untuk kemudian memasaknya menjadi masakan lezat ya jadinya manfaat. Tapi kalau mau digunakan untuk mengiris tangan sendiri ya jadinya masuk rumah sakit deh.

Kalau menurut pendapat anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar