Rabu, 12 Maret 2014

BERBOHONG BUKANLAH PILIHAN





 sumber gambar dari sini
 
Ketika anda berbohong, melalui diri anda, dunia melabeli anda sebagai Pembohong. Sementara di tempat berbeda guru bijak menasehati muridnya: Jauhi Pembohong.

Dengan kata lain sebagai seorang pembohong, kavling anda di dunia ini semakin sempit. Anda tak akan bebas bergerak karena dimanapun anda berada anda akan berbenturan dengan dinding keras, kavling orang lain. Itulah sebabnya maka disarankan kepada anda tidak berbohong.
Anda pasti sudah sering mendengar bahwa nasihat pertama Nabi untuk seorang yang ingin bertaubat adalah : Jangan berbohong. Berbohong itu adalah pintu dari banyak dosa. Seorang pembunuhpun mengawali kejahatannya dengan berbohong.


Merenunglah sejenak, apa yang sebetulnya anda rasakan ketika anda berbohong. Apakah anda merasa nyaman? Lebih jauh apakah anda merasa bahagia? Bila anda jujur pada diri sendiri, nurani anda pasti akan menjawab: Tidak. Sejatinya anda memang tidak akan pernah berbahagia ketika anda berbohong.

Seorang pembohong bukanlah sahabat yang baik, bukan pula pasangan yang baik, bukan orang tua yang baik dan juga bukan anak yang baik. Singkat kata tidak ada predikat baik untuk para pembohong.

Mungkin seorang pembohong melukai orang lain karena kebohongannya. OK, anggapan itu tidak salah. Tetapi tahukah anda bahwa yang sebetulnya tersakiti adalah si pembohong itu sendiri.  Ilustrasinya begini.  Anda membohongi teman anda dan anda mendapatkan keuntungan karena kebohongan yang anda lakukan. Teman anda merugi. Teman andapun mendapat pelajaran dari kerugian yang diterimanya, yaitu: jangan lagi berhubungan dengan anda. Ia tidak hanya menyimpan sendiri pelajaran berharga itu tetapi akan membaginya dengan orang lain, sehingga semakin banyak orang-orang di sekitar anda yang menghindari anda. Bila teman yang anda bohongi merugi satu juta rupiah (kalau dinilai dengan rupiah), anda akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan puluhan bahkan ratusan juga dari terputusnya koneksitas anda dengan orang lain. So, kalau anda cerdas, maka anda akan memilih untuk tidak berbohong.

OK, mari kita pelajari serba sedikit mengapa seseorang berbohong. Banyak sih alasan mengapa seseorang berbohong. Yah tentu ada alasan yang bisa diterima dan banyak lagi alasan yang tidak bisa diterima. Silahkan deh browsing untuk menemukan alasan-alasan itu. Kita fokus pada  bohong yang mencelakai diri sendiri dan orang lain.

Alasan terbesar mengapa seseorang berbohong adalah : ingin “selamat”. Selamat dari cacian, selamat dari hukuman atau selamat dari rasa malu. Begitu kuatnya keinginan untuk menyelamatkan diri itu maka dia berbohong.

Sepintas, alasan ini bisa diterima. Tetapi sebetulnya dia telah mengabaikan hal penting, efek dari kebohongan ini. Satu kebohongan akan selalu diikuti dengan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan pertama. Itu bisa diibaratkan seperti anda menanam pohon kebohongan. Setiap waktu buahnya akan selalu bertambah. Singkat kata, Anda tidak akan pernah berhenti pada satu kebohongan saja, melainkan anda akan menambahnya dengan kebohongan-kebohongan lainnya. Suatu saat berbohong akan menjadi kebiasaan anda.

Anda tahu, hukuman apa yang akan anda terima sebagai seorang pembohong? Dipenjara? Itu bukanlah hukuman berat karena anda akan melampauinya dan suatu ketika anda akan terbebas. Tetapi ketahuilah bahwa hukuman berat yang akan anda terima adalah anda akan dijauhi teman-teman anda. Jangan katakan ini hukuman yang ringan. Bila hal itu terjadi pada anda, maka anda akan kehilangan kesempatan untuk meraih semua keinginan anda. Bila anda ingin kaya, anda tidak akan mendapatkannya. Kalaupun anda berhasil mendapatkannya, dia akan segera hilang dari kehidupan anda. Bila anda ingin kedudukan, andapun tidak akan mendapatkannya. Kalaupun anda mendapatkannya, pasti anda akan mendapatkannya dengan kehinaan. Dijauhi teman-teman juga akan membuat anda kesepian. Anda berada diantara banyak orang tetapi anda merasa sendirian karena tidak ada orang yang mau menemani anda. Bila ini terjadi,  anda pasti sangat menderita.

Jadi betapa sebetulnya, keuntungan yang anda peroleh dari kebohongan sangatlah tidak sebanding dengan kerugian anda terima karena kehilangan kebahagiaan. Padahal target setiap orang termasuk saya dan anda adalah : BAHAGIA


Mungkin anda berpikir nih, tapi kalau nggak bohong nanti aku akan dihukum. Ok, dihukum. Apa sih fungsi hukuman bagi orang yang telah melakukan kesalahan? Hukuman itu adalah penegasan bahwa apa yang telah kita lakukan salah. Logis donk kalau yang bersalah harus mendapatkan hukuman. Hukuman itu akan seperti garis bawah berwarna merah ditambahi tanda seru diujung tulisan dalam memori kita. Artinya peringatan bahwa apa yang kita lakukan itu salah. Bahwa kesalahan itu tidak boleh diulangi lagi. Hukuman itu akan meninggalkan guratan dalam ingatan kita tentang sesuatu yang tidak akan kita lakukan lagi dalam perjalanan selanjutnya.

Selanjutnya, hukuman juga akan membebaskan kita dari perasaan berdosa. Hei di dera perasaan berdosa itu tersiksa loh. Seorang ayah yang tanpa sengaja menabrak anak balitanya saja sampai melolong lolong minta dihukum bila hukuman itu dapat menebus dosanya. Hukuman setidaknya mengurangi beban perasaan berdosa dan mengembalikan suasana hati.

Jadi apa ruginya menjalani hukuman itu, kalau ia sebetulnya merupakan bagian yang sangat penting yang akan memperbaiki kehidupan kita.
 
Kalau begitu, apakah berbohong masih menjadi pilihan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar