sumber gambar dari sini
Ketika anda berbohong, melalui diri anda, dunia melabeli
anda sebagai Pembohong. Sementara di tempat berbeda guru bijak menasehati
muridnya: Jauhi Pembohong.
Dengan kata lain sebagai seorang pembohong, kavling anda di
dunia ini semakin sempit. Anda tak akan bebas bergerak karena dimanapun anda
berada anda akan berbenturan dengan dinding keras, kavling orang lain. Itulah
sebabnya maka disarankan kepada anda tidak berbohong.
Anda pasti sudah sering mendengar bahwa nasihat pertama Nabi
untuk seorang yang ingin bertaubat adalah : Jangan berbohong. Berbohong itu
adalah pintu dari banyak dosa. Seorang pembunuhpun mengawali kejahatannya dengan berbohong.
Merenunglah sejenak, apa yang sebetulnya anda rasakan ketika
anda berbohong. Apakah anda merasa nyaman? Lebih jauh apakah anda merasa
bahagia? Bila anda jujur pada diri sendiri, nurani anda pasti akan menjawab:
Tidak. Sejatinya anda memang tidak akan pernah berbahagia ketika anda
berbohong.
Seorang pembohong bukanlah sahabat yang baik, bukan pula
pasangan yang baik, bukan orang tua yang baik dan juga bukan anak yang baik.
Singkat kata tidak ada predikat baik untuk para pembohong.
Mungkin seorang pembohong melukai orang lain karena
kebohongannya. OK, anggapan itu tidak salah. Tetapi tahukah anda bahwa yang
sebetulnya tersakiti adalah si pembohong itu sendiri. Ilustrasinya begini. Anda membohongi teman anda dan anda
mendapatkan keuntungan karena kebohongan yang anda lakukan. Teman anda merugi.
Teman andapun mendapat pelajaran dari kerugian yang diterimanya, yaitu: jangan
lagi berhubungan dengan anda. Ia tidak hanya menyimpan sendiri pelajaran
berharga itu tetapi akan membaginya dengan orang lain, sehingga semakin banyak
orang-orang di sekitar anda yang menghindari anda. Bila teman yang anda bohongi
merugi satu juta rupiah (kalau dinilai dengan rupiah), anda akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan puluhan bahkan ratusan juga dari terputusnya koneksitas
anda dengan orang lain. So, kalau anda cerdas, maka anda akan memilih untuk tidak
berbohong.
OK, mari kita pelajari serba sedikit mengapa seseorang
berbohong. Banyak sih alasan mengapa seseorang berbohong. Yah tentu ada alasan
yang bisa diterima dan banyak lagi alasan yang tidak bisa diterima. Silahkan
deh browsing untuk menemukan alasan-alasan itu. Kita fokus pada bohong yang mencelakai diri sendiri dan orang
lain.
Alasan terbesar mengapa seseorang berbohong adalah : ingin “selamat”.
Selamat dari cacian, selamat dari hukuman atau selamat dari rasa malu. Begitu
kuatnya keinginan untuk menyelamatkan diri itu maka dia berbohong.
Sepintas, alasan ini bisa diterima. Tetapi sebetulnya dia
telah mengabaikan hal penting, efek dari kebohongan ini. Satu kebohongan akan
selalu diikuti dengan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan pertama. Itu
bisa diibaratkan seperti anda menanam pohon kebohongan. Setiap waktu buahnya
akan selalu bertambah. Singkat kata, Anda tidak akan pernah berhenti pada satu
kebohongan saja, melainkan anda akan menambahnya dengan kebohongan-kebohongan
lainnya. Suatu saat berbohong akan menjadi kebiasaan anda.
Anda tahu, hukuman apa yang akan anda terima sebagai seorang
pembohong? Dipenjara? Itu bukanlah hukuman berat karena anda akan melampauinya
dan suatu ketika anda akan terbebas. Tetapi ketahuilah bahwa hukuman berat yang
akan anda terima adalah anda akan dijauhi teman-teman anda. Jangan katakan ini
hukuman yang ringan. Bila hal itu terjadi pada anda, maka anda akan kehilangan
kesempatan untuk meraih semua keinginan anda. Bila anda ingin kaya, anda tidak
akan mendapatkannya. Kalaupun anda berhasil mendapatkannya, dia akan segera
hilang dari kehidupan anda. Bila anda ingin kedudukan, andapun tidak akan
mendapatkannya. Kalaupun anda mendapatkannya, pasti anda akan mendapatkannya
dengan kehinaan. Dijauhi teman-teman juga akan membuat anda kesepian. Anda
berada diantara banyak orang tetapi anda merasa sendirian karena tidak ada
orang yang mau menemani anda. Bila ini terjadi,
anda pasti sangat menderita.
Jadi betapa sebetulnya, keuntungan yang anda peroleh dari
kebohongan sangatlah tidak sebanding dengan kerugian anda terima karena
kehilangan kebahagiaan. Padahal target setiap orang termasuk saya dan anda
adalah : BAHAGIA
Mungkin anda berpikir nih, tapi kalau nggak bohong nanti aku
akan dihukum. Ok, dihukum. Apa sih fungsi hukuman bagi orang yang telah
melakukan kesalahan? Hukuman itu adalah penegasan bahwa apa yang telah kita
lakukan salah. Logis donk kalau yang bersalah harus mendapatkan hukuman.
Hukuman itu akan seperti garis bawah berwarna merah ditambahi tanda seru
diujung tulisan dalam memori kita. Artinya peringatan bahwa apa yang kita
lakukan itu salah. Bahwa kesalahan itu tidak boleh diulangi lagi. Hukuman itu
akan meninggalkan guratan dalam ingatan kita tentang sesuatu yang tidak akan
kita lakukan lagi dalam perjalanan selanjutnya.
Selanjutnya, hukuman juga akan membebaskan kita dari
perasaan berdosa. Hei di dera perasaan berdosa itu tersiksa loh. Seorang ayah
yang tanpa sengaja menabrak anak balitanya saja sampai melolong lolong minta
dihukum bila hukuman itu dapat menebus dosanya. Hukuman setidaknya mengurangi
beban perasaan berdosa dan mengembalikan suasana hati.
Jadi apa ruginya menjalani hukuman itu, kalau ia sebetulnya
merupakan bagian yang sangat penting yang akan memperbaiki kehidupan kita.
Kalau begitu, apakah berbohong masih menjadi pilihan anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar