Jumat, 20 Desember 2013

Menakar Sukses



 
Sekian tahun yang lalu, saat menghadiri sebuah reuni alumni aku mendapat pertanyaan seperti ini: “Bu sebetulnya ukuran sukses itu apa sih?”. Yah, tak bisa dipungkiri. Reuni  seringkali mengakomodasi kegamangan.  Pasalnya, di sana berkumpul orang-orang yang pernah melewati bersam-sama sebuah fase kehidupan dan melanjutkannya pada fase yang lain. Reuni  mempertemukannya  dengan kondisi yang  berbeda.  Ada yang datang dan  terlihat bahagia.  Tampil penuh percaya diri. Memiliki kehidupan sosial ekonomi yang mapan. Sementara ada juga yang terlihat kurang PD dan merasa tidak bahagia.   
Di sanalah kemudian beredar gosip-gosip ringan dan muncul dalam ungkapan, wah si anu sudah sukses sekarang. "Gosip Kesuksesan" ini bisa bikin miris yang merasa belum sukses lo. Akhirnya muncul perasaan gamang, dan muncullah pertanyaan itu, ukuran sukses itu apa sih?
Yah, apa sih ukuran sukses. Di sebuah buku yang pernah aku baca disebutkan bahwa seseorang belum bisa dikatakan sukses bila:
1.           Ia tidak mempunyai cita-cita
2.           Ia mempunyai cita-cita tetapi belum dapat mewujudkannya
3.           Ia mempunyai cita-cita dan sudah sudah berhasil mewujudkannya tetapi belum dapat merasakan bahagia karena hasil yang telah dicapainya
Nah kalau begitu, orang yang sukses itu yang bagaimana sih? Jawabannya adalah orang yang punya cita-cita, berhasil mewujudkannya dan  dapat merasakan  kepuasan karena telah tercapai apa yang dicita-citakan. Dengan demikian maka ukuran sukses adalah perasaan puas karena  telah melakukan kerja besar.  Maka sukses adalah  sebuah proses  dan bukan hasil.
Setiap orang punya cita-cita. Idealnya, ia akan berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya.  Seorang pelajar misalnya. Ia sangat ingin mendapatkan prestasi terbaik. Untuk itu ia tekun belajar. Ia membaca banyak buku untuk memperbaiki pemahamannya tentang apa yang ia pelajari. Ia manfaatkan kesempatan bertemu dengan gurungan untuk bertanya tentang apa saja yang ingin ia ketahui. Ia manfaatkan waktu bersama temannya untuk berdiskusi. Ia tidak peduli apakah orang lain melakukannya atau tidak. Ia terus saja berusaha.  Di kemudian hari, saat ia berhasil mendapatkan prestasi terbaik, ia merasa puas. Saat itulah bisa dikatakan pelajar itu sukses. 
Dan betapa banyak keinginan yang ingin kita wujudkan dalam hidup ini. Satu keinginan tercapai, akan disusul dengan keinginan yang lain. Satu cita-cita terwujud  akan selalu ada cita-cita yang lain. Maka kerja keras akan terus berlanjut, dan sukses adalah perasaan puas karena telah melakukan pekerjaan besar: kerja keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar