gambar diambil dari
Apa
yang anda pikirkan ketika anda berusaha menghubungi seseorang tetapi orang yang anda hubungi tidak juga mengangkat
telpunnya. Anda coba ulangi lagi sampai beberapa kali tetapi tetap saja anda
tidak mendapat jawaban. Di seberang sana, jawaban yang anda terima adalah: maaf
nomer yang anda hubungi sedang dialihkan. Atau: maaf nomer yang anda hubungi
berada di luar area. Anda tidak putus asa dan berusaha menghubungi beberapa
saat kemudian, tetapi tetap tak berhasil.
Banyak
sekali kemungkinan yang bisa anda pikirkan untuk satu kejadian buruk (bila anda
berpikir begitu) yang anda alami suatu ketika. Benar atau salah tentang yang
anda pikirkan tidak anda ketahui saat
itu dan baru akan anda ketahui setelah anda bertemu dengannya dan menanyakan
langsung apa yang sebenarnya sudah terjadi.
Tapi kita tidak akan membicarakan benar salahnya disini. Kita hanya akan
membahas tentang efek atau pengaruh apa yang terjadi pada diri anda (dan juga
saya) bila yang kita pikirkan kemungkinan nomer satu, nomer dua, nomer tiga,
empat dan seterusnya.
Dapatkah
anda rasakan pengaruh itu pada diri anda?. Pada emosi anda? Pada perasaan anda?
Benar!!Di setiap kemungkinan yang anda pikirkan, ia akan memberikan pengaruh
yang sangat berbeda pada diri anda. Ambil contoh kemungkinan pertama. Bila itu
yang anda pikirkan. Bisa dipastikan, anda akan marah dan kecewa. Apa lagi bila
kemungkinan kedua yang anda pikirkan. Perasaan marah itu akan menghantui anda
dan akan terus bergulung-gulung menguasai anda dari pertama kali anda menekan
keypad sampai anda mengulangi panggilan hingga puluhan kali. Kemarahan anda
membuat anda sulit mengontrol diri anda. Kemarahan anda menghilangkan
kebahagiaan anda. Kemarahan anda membuat anda sangat menderita.
Tetapi
akan sangat berbeda bila kemungkinan yang anda pikirkan adalah kemungkinan
keempat. Anda akan menganggap kegagalan anda menelepon teman anda itu karena
kecerobohan anda yang pantas untuk dimaklumi. Biasanya kan orang tidak mau dianggap
bersalah, jadi kalau melakukan kesalahan yah dimaklumi saja. Apa lagi kalau
yang anda pikirkan adalah kemungkinan kelima. Wah empati anda akan muncul. Akan
timbul rasa kasihan anda pada teman anda.
Kasihan ya dia (teman anda) harus
kehilangan HPnya. Kasihan karena harus kehilangan sekian ratus ribu rupiah (pembelian
HP itu) dan lebih-lebih lagi harus kehilangan nomer-nomer penting untuk
dihubungi. Maka, maafkan saja.
Perasaan
anda? Belas kasih. Muncul rasa syukur kepada Tuhan karena anda tidak mengalami
hal seperti yang dialami teman anda. Perasaan
itu membuat anda merasa sangat berharga. Hati anda bersih. Pikiran anda jernih.
Dalam waktu beberapa detik kemudian anda akan menemukan jalan keluar untuk
menghubungi teman anda dengan cara lain
Sangat
berbeda kan. Padahal kemungkinan kesatu, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya
sama-sama belum tentu benar atau belum tentu salah. Bisa jadi yang anda
pikirkan yang pertama, yang benar yang ketiga. Yang anda pikirkan kemungkinan
keempat yang sebenarnya terjadi kemungkinan pertama atau kedua. Faktanya anda tetap saja gagal berkomunikasi
dengan teman anda. Apapun kemungkinannya, anda tetap gagal titik.
Yang
menjadi masalah adalah bagaimana pikiran anda bisa mempengaruhi kebahagiaan
anda. Itu semua murni urusan anda. Anda tentu ingin bahagia bukan? Bila kebahagiaan
anda ditentukan oleh bagaimana cara anda berpikir dan apa yang anda pikirkan,
mengapa anda tidak memilih memikirkan apa yang membuat anda bahagia?
Memikirkan
kemungkinan-kemungkinan baik itulah yang dinamakan positif thinking.
Khusnudzon! Berbaik sangka. Berpikir positif. Sementara memikirkan
kemungkinan-kemungkinan buruk itulah yang disebut negatif thinking. Suudzon atau
berpikir negatif. Keduanya bisa terjadi dalam pikiran kita dan kita yang
mengendalikan. Memilih salah satu
diantaranya akan berdampak sangat berbeda dalam diri kita sendiri, seperti yang
telah diuraikan diatas.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa, kebahagiaan kita atau kesengsaraan kita bukan berada
di tangan orang lain, melainkan di tangan kita sendiri. Kuncinya ada di pikiran
kita. Baik yang kita pikirkan, bahagialah kita. Buruk yang kita pikirkan
sengsaralah kita.
Maka,
…. Anda mau pilih yang mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar