Minggu, 12 Agustus 2012

Yang Anda Pikirkan, itulah yang Anda dapatkan


gambar diambil dari

Apa yang anda pikirkan ketika anda berusaha menghubungi seseorang tetapi  orang yang anda hubungi tidak juga mengangkat telpunnya. Anda coba ulangi lagi sampai beberapa kali tetapi tetap saja anda tidak mendapat jawaban. Di seberang sana, jawaban yang anda terima adalah: maaf nomer yang anda hubungi sedang dialihkan. Atau: maaf nomer yang anda hubungi berada di luar area. Anda tidak putus asa dan berusaha menghubungi beberapa saat kemudian, tetapi tetap tak berhasil.
Sekali lagi, apa yang anda pikirkan. Kejadian seperti itu pasti tidak hanya satu atau dua kali anda alami. Ada beberapa kemungkinan tentang apa yang ada dalam pikiran anda saat itu. Pertama, anda mungkin memikirkan bahwa orang yang anda hubungi sedang nonton TV dan karena keasyikan ia tidak mendengar telepon anda. Anda berusaha mengulang telepon anda dengan harapan suara dering telepon anda bisa mengalahkan suara televisi sehingga dia mendengarkan atelepon anda. Kedua, anda memikirkan orang yang anda telepon sengaja menghindari telepon anda. Entah apa yang dilakukan dengan teleponnya sehingga setiap panggilan anda gagal. Ketiga, anda memikirkan orang yang anda telepon sedang berada dalam perjalanan sehingga ia tidak mendengar dering telepon anda. Keempat, anda memikirkan bahwa nomer yang anda simpan salah sehingga panggilan anda tidak tepat sasaran. Kelima, anda memikirkan bahwa orang yang anda hubungi kehilangan HP-nya sehingga ia kehilangan pula sim cardnya. Lalu ia menggantinya dengan simcard baru yang belum diinformasikannya kepada anda. Keenam , ketujuh, kedelapan dan seterusnya.
Banyak sekali kemungkinan yang bisa anda pikirkan untuk satu kejadian buruk (bila anda berpikir begitu) yang anda alami suatu ketika. Benar atau salah tentang yang anda pikirkan  tidak anda ketahui saat itu dan baru akan anda ketahui setelah anda bertemu dengannya dan menanyakan langsung apa yang sebenarnya sudah terjadi.  Tapi kita tidak akan membicarakan benar salahnya disini. Kita hanya akan membahas tentang efek atau pengaruh apa yang terjadi pada diri anda (dan juga saya) bila yang kita pikirkan kemungkinan nomer satu, nomer dua, nomer tiga, empat dan seterusnya.
Dapatkah anda rasakan pengaruh itu pada diri anda?. Pada emosi anda? Pada perasaan anda? Benar!!Di setiap kemungkinan yang anda pikirkan, ia akan memberikan pengaruh yang sangat berbeda pada diri anda. Ambil contoh kemungkinan pertama. Bila itu yang anda pikirkan. Bisa dipastikan, anda akan marah dan kecewa. Apa lagi bila kemungkinan kedua yang anda pikirkan. Perasaan marah itu akan menghantui anda dan akan terus bergulung-gulung menguasai anda dari pertama kali anda menekan keypad sampai anda mengulangi panggilan hingga puluhan kali. Kemarahan anda membuat anda sulit mengontrol diri anda. Kemarahan anda menghilangkan kebahagiaan anda. Kemarahan anda membuat anda sangat menderita.
Tetapi akan sangat berbeda bila kemungkinan yang anda pikirkan adalah kemungkinan keempat. Anda akan menganggap kegagalan anda menelepon teman anda itu karena kecerobohan anda yang pantas untuk dimaklumi. Biasanya kan orang tidak mau dianggap bersalah, jadi kalau melakukan kesalahan yah dimaklumi saja. Apa lagi kalau yang anda pikirkan adalah kemungkinan kelima. Wah empati anda akan muncul. Akan timbul rasa kasihan anda  pada teman anda. Kasihan ya dia (teman anda)  harus kehilangan HPnya. Kasihan karena harus kehilangan sekian ratus ribu rupiah (pembelian HP itu) dan lebih-lebih lagi harus kehilangan nomer-nomer penting untuk dihubungi. Maka, maafkan saja.
Perasaan anda? Belas kasih. Muncul rasa syukur kepada Tuhan karena anda tidak mengalami hal seperti yang dialami teman anda.  Perasaan itu membuat anda merasa sangat berharga. Hati anda bersih. Pikiran anda jernih. Dalam waktu beberapa detik kemudian anda akan menemukan jalan keluar untuk menghubungi teman anda dengan cara lain
Sangat berbeda kan. Padahal kemungkinan kesatu, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya sama-sama belum tentu benar atau belum tentu salah. Bisa jadi yang anda pikirkan yang pertama, yang benar yang ketiga. Yang anda pikirkan kemungkinan keempat yang sebenarnya terjadi kemungkinan pertama atau kedua.  Faktanya anda tetap saja gagal berkomunikasi dengan teman anda. Apapun kemungkinannya, anda tetap gagal titik.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana pikiran anda bisa mempengaruhi kebahagiaan anda. Itu semua murni urusan anda. Anda tentu ingin bahagia bukan? Bila kebahagiaan anda ditentukan oleh bagaimana cara anda berpikir dan apa yang anda pikirkan, mengapa anda tidak memilih memikirkan apa yang membuat anda bahagia?
Memikirkan kemungkinan-kemungkinan baik itulah yang dinamakan positif thinking. Khusnudzon! Berbaik sangka. Berpikir positif. Sementara memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk itulah yang disebut negatif thinking. Suudzon atau berpikir negatif. Keduanya bisa terjadi dalam pikiran kita dan kita yang mengendalikan.  Memilih salah satu diantaranya akan berdampak sangat berbeda dalam diri kita sendiri, seperti yang telah diuraikan diatas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kebahagiaan kita atau kesengsaraan kita bukan berada di tangan orang lain, melainkan di tangan kita sendiri. Kuncinya ada di pikiran kita. Baik yang kita pikirkan, bahagialah kita. Buruk yang kita pikirkan sengsaralah kita.
Maka, …. Anda mau pilih yang mana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar